Lontar Usada Ila
Udayana University - The Faculty of Letters
Udayana University - The Faculty of Letters
[1b] . Ya, Tuhan semoga tiada halangan. Inilah perawatan penyakit ila (lepra), waspadailah warnanya. Apabila putih warnanya, ila lungsir namanya; bila merah rupanya, ila brahma namanya; bila putih dan berbintik-bintik, ila kangka namanya; bila merah dan tebal, ila dedek namanya; bila merah dan melingkar-lingkar dengan pinggir putih, ila kakarangan namanya; bila merah padat bertumpuk-tumpuk, ila buta namanya. Dukun tidak berani mengobati penyakit itu. Penyakit itu meradang di dalam tubuh. Pemunahnya di dalam jantung. Nama penyakit itu adalah gering agung katemran. Lagi pula apabila ada penyakit ila sampai melewati leher, naik ke wajah, jenis penyakit ila itu dinamakan ila anglangkar gunung. Itu besar biayanya. Patut dipunahkan penyakit itu. Pemunah semua penyakit ila, kategori upacaranya terdiri atas kecil, menengah, dan besar. Untuk kategori kecil, jumlah uangnya 2500, yang menengah uangnya 5500,
[2a] yang besar uangnya 10.700. Upacaranya juga dilengkapi dengan periuk tanah yang baru 1 buah, dilingkari benang satu gulung dengan uang 225, dan tiga macam air, yaitu air palungan, air pande besi, dan air pancuran. Air itu diisi irisan daun kayu tulak, dedap, waribang, temen, kamurugan, dan tujuh jenis kembang. Upacara dilaksanakan di depan sanggar kamulan, dengan sesajen canang rebong 2 buah, masing-masing diisi uang 111 dan 66, disertai caru ayam merah diolah dalam bentuk sesajen bangun urip, diisi lawar merah-lawar putih, disuguhkan dalam lima porsi berbentuk sengkwi, serta dilengkapi dengan sesajen peras, tulung sesayut, pengambian, panyeneng, dan daksina selengkapnya. Setelah selesai memohon, air tersebut dipercikkan kepada pasien 9 kali. Setelah dipercikkan, sisanya dipakai memandikan pasien. Sesajen caru itu dipersembahkan untuk keselamatan pasien. Setelah selesai, caru itu ditaruh
[2b] di perempatan jalan untuk disuguhkan kepada Sang Kama Sunya, dengan mantra: " O� sang kam� kala sunya, iki ga�jaran sira, buktiakn�, mantuk ring unggwanta, poma, poma, poma" (Wahai Sang Kama Kala Sunya, ini ada makanan untukmu, makanlah dan kembalilah ke tempat asaslmu, jangan mengganggu). Uang persembahannya diserahkan kepada dukun. Ada lagi mantra penawar penyakit ila: "O� tulak sambo endah, gu�a-gu�a jawa endah mandi, gu�a sabrang, gu�a mlayu mu endah mandi, gu�a bun, gu�a lombok mu endah mandi, gu�a sasab, gu�a bali mu endah mandi, gu�a su�dha, gu�a pangaruh he mu endah mandi, gu�a papasangan, ac�p-ac�pan, mu endah mandhi, gu�a tatujon mu endah ma�dhi, t�ka punah ta ko dengku, ke��p siddhi mantranku, ma�dhi, ma�dhi, ma�dhi. O� i��p aku sanghyang brahm� tiga �akti, anganggo pangolih-olih (Ya Dewa penolak segala guna-guna sakti seperti guna-guna Jawa, guna-guna Sabrang, guna-guna Melayu, guna-guna Lombok, guna-guna Sasak, guna-guna Bali, guna-guna Sunda, termasuk segala jenis ilmu sihir, semoga punah oleh Mantraku. Aku adalah wujud Sanghyang Tiga Sakti, malaksanakan ilmu pengobatan.
[3a] angulihak�n sagu�a wise��, gring sasinggulan, gring ac�p-ac�pan, padha kapupug denta, tuju tatujon, tuju papasangan, padha katulak den aku, gring sasawangan, gring agung kakna tumpur, gring sas�b tat�mwan, padha mulih kita denku, apan aku pangawak bha�ara brahm� tig� wi�e��, angulihak�n pangawening wong, asing kriyopay�, tk� padh� mulih kiteng kayanganmu, mulih, mulih, mulih. O� O� sanghyang aji jagatnath�, amupugana sakwehing kal�, tk� pupug punah, spi sunya, sir�p-sir�p, sidhi ke��p mantranku. Malih sasapan carunya, ma, O� sang bhu�a hastra-hastra, sang bhu�a amangan mantra, aja sira amangan mantran ulun, sandi, iki (untuk menawar guna-guna sakti, penyakit yang disebabkan ilmu sihir seperti penyakit tuju papasangan, dan lain-lain. Semua punah olehku. Ya Dewa Sanghyang Aji Jagatnatha, bantulah hamba memusnahkan segala roh-roh jahat, semoga semua sirna oleh kekuatan mantraku. Wahai Sang Bhuta Hastra-Hastra, Sang Bhuta pemakan mantra, janganlahkau menyantap mantraku,
[3b] tad�ah saji nir�, ambuktya sira kabeh, tka lunga" ( makanlah sesajen yang aku persembahkan kepadamu ). Obat penyakit ila lungsir, yang warnanya putih, sarananya adalah kulit kayu pangi, kulit kayu bila, sinrong wayah, dilumatkan sampai lembut, diisi air cuka tahun, diramu untuk bedak. Obat penyakit ila lungsir, dengan gejala yakni apabila tampak melingkar-lingkar tebal dan berwarna putih, sarananya adalah jahe pahit, isin rong, bunga cengkeh, cabe jawa, terusi, warangan, belerang merah, belerang kuning, ditumbuk, dicampur dengan air jeruk limau, dipakai obat oles. Sarana obat tetes hidung terdiri atas belerang merah, belerang biru, belerang kuning, gadung cina, sarikuning, air jeruk nipis. Obat penyakit ila dengan gejala badan pasien bengkak dan kesemutan, dinamakan penyakit ila agung pepasangan, sarananya adalah kulit kayu leca, kulit kayu endep, laos kapur, maja-
[4a] kane, majakeling, dilumatkan dicampur dengan cuka tahun, dipakai bedak. Obat penyakit ila brahma dengan ciri berwarna merah, sarananya adalah kulit kayu sulatri, kulit kayu tingulun, kayu asem (akar, kulit, daun), isin rong lengkap, diulek untuk bedak. Obat penyakit ila, sarananya adalah daging buah pangi mentah, jahe pahit, bawang putih, sandawa, ditumbuk, diisi air jeruk nipis, diramu untuk obat oles. Obat penyakit ila kakarangan, sarananya adalah cipakan, belerang, warangan, sandawa, buah liligundi, diramu untuk obat oles. Obat penyakit ila, sarananya adalah kulit pohon mangga kuning, kulit kayu tigaron, laos, masui, bawang putih, jangu. Obat untuk penyakit ila buta, sarananya adalah kulit kayu wangkal, kulit kayu batu, serpihan besi, kulit udang laut (lobster),
[4b] bawang putih, jangu, dilumatkan untuk bedak. Obat penyakit ila, sarananya adalah tulang harimau, tulang menjangan, tulang kukang, tulang trenggiling, tulang ular gunung, cendana, digosok dicampur dengan air jeruk nipis, untuk obat tetes hidung. Obat penyakit ila yang ada di dalam, dengan gejala badan pasien sembab dan keluar darah dari hidung, penyakit itu dinamakan ila papasangan, sarana obatnya adalah buah purnajiwa, rendaman permata mutiara, dicampur dengan air arak, belerang, air cendana, air jeruk nipis, diramu untuk obat tetes hidung. Inilah mantra penawar untuk segala jenis penyakit ila: "ih bhu�a kal� yodha, sang bhu�a kala yo�i, �nduh ko dadi �tuh, sanghyang bayu m�ntas ring irung rumawak bim� �akti, angag�m gadh� lohith�, wada�dha ( Wahai Bhuta Kala Yodha dan Sang Bhuta Kala Yoni, luluhlah kau menjadi kering sebab Sanghyang Bayu mengalir di hidung berwujud Bhima Sakti, membawa senjata gada tajam untuk memukul)
[5a] amupuh tuju druwe kombal� wint�n, il� papasangan, gring agung kak�nan tumpur, sami kapupuh dengku, apan ku mawak bim� �akti, sanghyang bayu rumawak �ariranku, ke��p sidhi ma�dhi mantranku" ( segala penyakit yang diakibatkan oleh ilmu sihir, semuanya punah oleh kekuatan mantraku ). Adalagi mantra untuk bedak: "ih sang bhu�a kala sisik, sang bhu�a kala dangu, aja ko kita amangan ri kulit �aging �al�me syanu, apan sanghyang rekanat�, manga��g ring otot, anyapuh mala patakane pun anu, anulakan� tuju ma�dhi, upas ma�dhi, tk� tulak tk� l�bur, muk�ah ilang, waras, ke��p sidhi ma�dhi mantranku"( Wahai Sang Bhuta Kala Sisik dan Sang Bhuta Kala Dangu, janganlah kalian memakan kulit dan daging si pasien, sebab di dalam kulit dan otot itu ada Sanghyang Rekanata menyapu segala penyakit si pasien, semoga mantraku berhasil ). Obat penyakit ila, yang muncul di seluruh kulit, berwarna kemerahan, sarananya adalah jahe manis, sintok, bunga cengkeh, warangan, sandawa, ditumbuk dicampur dengan arak prahu,
[5b] dipakai obat oles. Ada lagi sarana lain yaitu kulit kayu pangi, kulit kayu bila, isin rong lengkap, ditumbuk dicampur dengan cuka tahun untuk bedak. Ada pula sarana lain yaitu kulit kayu meduri putih, kulit kayu bila, bangle, temutis, bawang putih, jangu, sandawa, dilumatkan untuk bedak. Atau sarana lain yaitu kulit kayu bohok, temuireng, bangle, warangan, dilumatkan untuk obat oles. Ada lagi sarana yang lain yaitu jahe pahit, warangan, arang, sandawa, ditumbuk untuk obat oles. Atau sarana lain terdiri atas kalembak, kasturi, belerang merah, temukus, digosok, dicampur dengan air jeruk nipis, diramu untuk obat tetes hidung. Mantranya: "O� sapa siku ko syok, aparan ring aku, lung� lara lah waras, sidhi �waha". Obat penyakit ila berwarna putih kekuningan, sarananya adalah kulit kayu tanjung, kulit kayu bila, kulit kayu kamoning, isin rong lengkap,
[6a] diulek, dicampur dengan air kapur. Mantranya: "O� ya ramant� saking tanana, muk�ah saking tanan�, tk� l�ja, tk� l�ha, tk� l�ja" ( Ya Tuhan, Bapa Ilahi dari ketiadaan, lenyap dari ketiadaan, semoga datang memberi bantuan ) . Ada lagi sarana yang lain yaitu kulit kayu asam, kulit kayu kusambi, temuireng, temukonci, diramu dengan bawang putih, jangu, diulek, dicampur air jeruk nipis untuk bedak. Ada pula sarana berupa kulit kayu kepah, kulit kayu nangka hijau, kulit pohon cermai, musi 1 jumput, bawang putih, dan jangu, diisi air jeruk limau untuk bedak. Atau sarana kulit kayu sulatri, kulit kayu jadma, sinrong gagambiran, ditumbuk, diisi air warangan, diramu untuk bedak. Ada pula sarana berupa kulit kayu base, kulit kayu pule, kulit kayu bangbang, jahe pahit, gadung cina, isin rong wayah, ditumbuk untuk bedak. Obat penyakit ila, sarananya adalah kulit kayu mangga gading, kulit kayu bangiang, umbi ilak, umbi teki laut,
[6b] isin rong lengkap, diisi air kapur untuk bedak. Jika ada darah keluar dari hidung pasien, sarana obatnya adalah buah paspasan, ginten cemeng, pulasari, ditumbuk, dicampur dengan air cendana, disaring untuk obat tetes hidung. Mantranya: "O� sang bhu�a hastra-hastra, amalaku pawtuning lara, sanghyang puratha anambanin, sidhi waras, sidhi, waras, sidhi waras"( Ya Tuhan, Wahai Sang Bhuta Hastra-Hastra bertugas melacak sumber penyakit dan Sanghyang Puratha memberi bantuan pengobatan, semoga pasien lekas sembuh ) . Obat tetes hidung untuk penderita penyakit ila, sarananya adalah belerang merah, belerang biru, belerang kuning, madu klupa, kemenyan, gadung cina, sarikuning, lungid, air jeruk nipis. Sarana obat penyakit ila, terdiri atas daun saksak, umbi teki laut, masui, bawang putih, jangu, dilumatkan untuk bedak. Atau sarana berupa kulit pohon nangka hijau, kulit pohon jeruk purut, kulit pohon bengkel, laos kapur, cendana, bawang putih, dan jangu, dilumatkan, diisi air sandawa,
[7a] untuk bedak. Ramuan minyak oles untuk penderita sakit ila, terdiri atas buah cempaka kuning, buah jeruk purut, buah basa-basa, pancalang 1 jumput, kulit pohon badung yang kering, kemenyan, belerang kuning, bawang putih, dan jangu, isin rong lengkap, seharga 1 kepeng, semua ramuan ditumbuk, diisi minyak kelapa hijau, lalu dipanaskan dengan wajan, setelah matang, dipakai obat oles setiap hari. Mantranya: "O� l�ngisku sanghyang tay�, lulutku sanghyang mahning, j�nar asak sidha rapuh, il� brahma, il� lungsir, ila ����k, il� tatujon, pupug punah, tk� punah, ke��p sidhi mandi mantranku, ke��p sidhi mandi mantranku, ke��p sidhi mandi mantranku" (Ya Tuhan, semoga Sanghyang Taya berada di minyak penawarku, dan Sanghyang Mahning berada di bedak penawarku, semoga segala penyakit lepra punah oleh kekuatan mantraku). Ada lagi sarana lain, yaitu buah kusambi, buah kambika, buah bila, buah kalundehan, belerang biru, belerang kuning, gadung cina, bunga cengkeh,
[7b] sampar wantu, isin rong lengkap, seharga 3 kepeng, ditumbuk, lalu digoreng dengan wajan. Pada saat menggoreng, diperlukan sesajen daksina, beras 1 kulak, uang 777, lengkap sesuai isi daksina, canang 2 buah, uang 66 kepeng, ditaruh di depan dapur. Mantranya: "O� brahm� parip�rn� jati ya namah swaha" (Ya Dewa Brahma, Yang Maha Sempurna, semoga hamba sukses melakukan pengobatan). Rapalkan mantra itu tiga kali. Lakukan pembuatan obat itu pada hari Sabtu Kliwon. Pada saat menggoreng ramuan obat itu dengan wajan di dapur, rapalkan mantra: "O� sang �atru rudra ya namah, ilang lwar sunya muk�ah, pupug upas, pupug tuju, pupug desti, pupug t�luh punah, ilang waras"(Ya Dewa Rudra, semoga segala jenis penyakit akibat ilmu sihir punah oleh kekuatan mantraku). Setelah ramuan obat itu matang, oleskan pada setiap hari Kliwon, juga dilakukan di depan sanggar kamulan. Bila ingin membuat minyak oles untuk penyakit ila, sarananya adalah kulit kayu
[8a] Base (piper betle linn), buah pangi mentah, buah bila, jeruk purut, limau, jeruk nipis, masing-masing 5 biji, temuireng, buah badung kering, laos kapur, isin rong wayah, seharga 3 kepeng, diramu dan ditumbuk sampai lembut, diisi arak dua botol, dan nira kelapa tua, lalu direbus sebagaimana proses membuat arak. Setelah ramuan matang, dimohonkan keselamatan di sanggar kamulan dengan sesajen beras 2 kulak, kelapa 2 butir, telor 2 butir, benang 2 gulungan, pisang mentah 2 sisir, uang 3663, lengkap sesuai perlengkapan upacara itu, disertai canang 3 buah, yaitu 1 canang berisi uang kepeng 33, 1 canang lagi berisi uang 25, dan 1 canang lagi berisi kain rantasan 1 gabung. Sesajen caru terdiri atas nasi merah 3 kepalan, lauk usus babi mentah, bawang merah, jahe, dialasi daun kumbang,
[8b] diwadahi sidi. Sesajen itu ditaruh di samping tempat membuat ramuan obat. Cara melaksanakannya adalah dengan memegang air untuk peruwatan, sambil memuja dengan merapalkan mantra: "O� sanghyang tri�akti amupug lara il�, il� abang, il� kuning, il� ir�ng, il� putih, il� ma�cawar��, kapupug de nira sanghyang tri�akti, pupug punah, pupug punah, pupug punah, mtu kita wetan kapupug, mtu kita kidul kapupug, mtu kita kulon kapupug, mtu kita lor kapupug, mtu kita madhya kapupug, tk� pupug punah, tk� �h�p jalan mul�. O� sidhi ma�dhi mantranku" (Ya Sanghyang Trisakti, hamba mohon bantuanmu untuk menawarkan segala jenis penyakit lepra, yaitu lepra merah, lepra kuning, lepra putih, lepra berwarna-warni, semua punah oleh kekuatan mantraku). Setelah selesai sembahyang, sesajen itu diantarkan tiga kali pada ramuan obat dengan menyebut Sang Bhuta Tiga. Pasien diperciki air suci tujuh kali, setelah itu, pasien dimandikan di halaman rumah. Sesajen caru dibuang di pertigaan jalan. Obat untuk penyakit ila, sarananya adalah
[9a] geluga, gerabah di kuburan, diberi tulisan suci Ongkara, disertai ramuan cengkeh, terusi, air jeruk nipis, untuk obat oles. Obat penyakit ila, sarananya adalah gamongan, kunir warangan, sandawa, warangan, kemenyan, ditumbuk diisi air jeruk nipis, untuk obat oles. Obat penyakit ila, sarananya adalah kulit kayu base, sintok, masui, sandawa, pandida bubuk, dilumatkan, diisi air jeruk limau, untuk obat oles. Obat penyakit ila, sarananya adalah akar, daun, kulit pohon kaliapuh, dan pohon kaliasem, temuireng, gamongan, isin rong wayah, ditumbuk, diisi cuka tahun, untuk bedak. Ada lagi obat sakit ila, yaitu biji buah utu, biji peron kering, buah basa-basa, isin rong wayah, ditumbuk, diramu dengan arak, berem, untuk bedak
[9b] Obat sakit ila, sarananya adalah daun merica, akar pohon awar-awar, akan pohon badung, isin rong wayah, ditumbuk untuk bedak. Obat sakit ila berwarna kemerahan, sarananya adalah kulit kayu base, temugiri, temukonci, bawang putih, dan jangu ditumbuk, diisi cuka tahun untuk bedak. Obat sakit ila, sarananya adalah daun kambo-kambo, daun jeruk rendetan, daun piduh, sulur kantawali, bangle, bawang putih, dan jangu, diramu dengan kapur, ditumbuk, diisi arak, untuk bedak. Obat sakit ila, sarananya adalah sintok, kulit buah badung yang kering, terusi, warangan, gadung cina, bawang putih, dan jangu, ditumbuk diisi air jeruk nipis, untuk obat oles. Obat sakit ila, sarananya adalah kulit kayu kaliasem, kulit kayu pakel, kulit kayu tingulun, bara api, sandawa, bunga cengkeh, bawang putih, jangu,
[10a] ditumbuk, diisi air jeruk limau, untuk obat oles. Obat sakit ila brahma, sarananya adalah bama bang, terusi, warangan, dilumatkan, diisi arak prahu, untuk obat oles. Obat sakit ila, sarananya adalah daun pancar putih, kulit udang laut, kulit kepiting bintang, jahe pahit, sandawa, bawang putih, dan jangu, diulek, diisi air jeruk nipis, jeruk purut, untuk obat oles. Mantra: "O� il� ta lut maha taya, r�p ta ngko dengku, sidhi mandhi mantranku, waras, waras.waras"(Ya Tuhan, semoga penyakit lepra kronis si pasien dapat disembuhkan oleh kekuatan mantraku). Obat sakit ila, sarananya adalah daun sulasih merik, myana cemeng, pulasari, belerang merah, belerang biru, gadung cina, sarikuning, lungid, dicampur dengan air jeruk nipis, dipakai obat tetes hidung. Obat sakit ila, sarananya adalah labu besar, laos kapur, temutis, temukonci, temugiri, temupoh, temuireng, temulawak, diparut,
[10b] lalu masukkan ke dalam labu, dikukus hingga matang. Setelah matang, diperas, lalu dicampur dengan belerang merah, sarikuning, lungid, kemenyan, air jeruk nipis, untuk obat tetes hidung. Obat sakit ila, sarananya adalah buah paspasan, kemenyan, belerang biru, buah pala, pulasari, sintok, air cendana, digosok, dicampur dengan jeruk limau, untuk obat tetes hidung. Obat sakit ila, sarananya adalah pohon katang-katang putih, gegambiran anom, kemenyan, sarilungid, ditumbuk, diisi air jeruk nipis, untuk obat tetes hidung. Obat sakit ila, sarananya adalah galuga, madu klupa, air arak, belerang, majakane, majakeling, tanjung raab, sari sapodi, jelawe, diramu dengan cuka tahun, untuk obat tetes hidung. Obat sakit ila, sarananya adalah kulit kayu kamangi, sintok, belerang kuning, jahe pahit,
[11a] ditumbuk, diisi air jeruk nipis, untuk obat oles. Obat sakit ila, sarananya adalah serpihan besi, terusi, warangan, air jeruk limau, untuk obat oles. Obat sakit ila, sarananya adalah cabe jawa dibakar, garam, sandawa, warangan, air liur merah (bekas mengunyah sirih), untuk obat oles. Adapun cara membuat ramuan minyak untuk sakit ila, sarananya adalah daging trenggiling, ikan pari, daging penyu, digoreng dengan minyak kelapa hijau, diramu dengan terusi, warangan, isin rong lengkap, dilakukan di depan sanggar kamulan. Sesajennya terdiri atas beras 1 kulak, uang 700, benang 1 gulungan, canang 3 buah, masing-masing canang diisi uang 11 kepeng. Mantranya: "O� hyang hyang ireku, anambanan� lara roga, upas catur war��, pupug ta ngko de- (Wahai para Dewa, bantulah aku mengobati segala jenis penyakit, semoga penyakit musnah olehku…)
[11b] ngku, apan aku rumawak sanghyang jati, rupa tan pawar��, pupug punah, pupug punah, pupug punah" (sebab aku adalah wujud kekuatan Sanghyang Jatirupa Tan Pawarsa, semoga punah segala penyakit). Obat sakit ila, sarananya adalah minyak ular gunung, minyak itik putih jempong, minyak kelapa hijau, jeruk purut, jeruk nipis, jeruk limau, diparut, diramu dengan isin rong lengkap, kemiri 5 biji, digoreng dalam wajan, di hadapan sanggar kamulan. Caranya sama seperti di atas, hasilnya untuk obat oles setiap hari. Ada lagi sarana lain, yaitu minyak kelapa hijau, buah peron, daging buah bila, kulit tuba batang, belerang kuning, gadung cina, isin rong wayah, digoreng dengan wajan, setelah matang dipakai obat gosok. Inilah dinamakan ajian ampuh Puja Dewa Wisnu. Mantranya: "O� wi��u thwe, wi��u mantr�m t�m, nama �wah�, O� �iw� de- (Wahai Dewa Wisnu, penguasa mantra Wisnu, semoga hamba sukses, Wahai Dewa Siwa…)
[12a] w�m, �iwa mantr�m, side w�wyam, �iw�dnyan�m, �iwanni side wah�m, �iwa �akti wisnu dew�m, nama �wah�. O� wi��u radetra det, citre-citre mahe�wara, nama �wah�, sanghyang par��iw�, mungguh ring papusuh" (…penguasa mantra Siwa, semoga Dewa memberikan kekuatan kepadaku, Wahai Dewa Wisnu dan Dewa Rudra, serta Dewa Maheswara dan Sanghyang Paramasiwa, semoga berkenan bersemayam di jantung si pasien). Dibedakkan di mulut pasien, bayangkan si pasien. Mantra: "O� ka�mung parama�iw� ya namah. sanghyang sada�iw� mungguh ring hati, tungtunging tutu, i��p mijil amargaheng gra�a". Semayamkan (dewa) pada pasien, mantra: "O� ka�mu sadha�iwa ya namah. Hyang �iwa munggwing pus�r, l�tsanya ri ulah mijil, amargga netra, i��p aku sapinayos, O� kasmung �iwa ya namah". Itulah dewa yang dipuja di dalam diri. Setelah selesai memuja dewa, janganlah lalai. Inilah
[12b] yang dinamakan ajian Wisnu Dewa, sarananya adalah air tawar diwadahi sibuh cemeng, diisi bunga meduri 3 helai, dilengkapi sesajen terdiri atas beras 2 kulak, uang 7700, bijaratus, daksina lengkap, jangan mengurangi perlengkapan sesajen daksina itu. Inilah upacara peruwatan di kahyangan, sarananya adalah periuk baru, air tawar, bunga 11 helai. Mantranya: "pakulun sira kabuyutan, sad kahyangan, dewa dng�n aran sir�, sira kabuyutan ring dew�, pinaka pus�ring de��, dew� dng�n aran sir�, sira mungguh ring alas, buta yak�a-yak�i, aran sir�, sir� mungguh ring cungkub, buta kalika-kaliku aran sir�, sira umungguh ring paswikan, ring patilahan, dng�n kapiragan aran sira, wruh aku ring katatwan sira nguni, yan sir� atm� hnu kasasar, tan pamanggih �wargan, mangkenak tawurak�n ring wadon ka- (Wahai Roh Leluhur, jika kau berada di sad kahyangan, kau bernama Dewa Dengan. Kau adalah leluhur para Dewa, sebagai pusat Dewa. Jika kau berada di hutan, kau bernama Buta Yaksa-Yaksi. Jika kau berada di Pura Dalem Cungkub, kau bergelar Buta Kalika-Kaliku. Jika kau berada di tempat tidur, kau bergelar Dengen Kapiragan. Aku tahu asal-usulmu bahwa kau berasal dari roh kesasar, roh yang tidak mendapat sorga. Sekarang janganlah kau…)
[13a] la nira kabeh, aja sir� kalitan, sira kabeh anaddah, d� kalukat sakwehing mal� patakant�, d� katudw�kn� ikang swarg�n, tan pam�ntasa sira mari kawah papa narak�, mulih sira maring sanghyang tripuru��, hyang brahm� wi��u i�war�, rakant� mulih kita maring panglahan, atm�nt� mulih kit� sanghyang wi�e��, mur ya ni bayu �abda i��p, ni tutur hning manon waluya jatti, tan patalutuhan, ahning an�mu apadang, mulih maring sang kaparisuwun, sun lapa siwintya, ni siddi rastu, siddi rastu, siddi rastu"(…mengganggu. Makanlah sesajen yang tersedia untukmu. Semoga segala dosa dan noda pada dirimu teruwat, dan kau dapat kembali ke sorga, kembali kepada Sanghyang Wisesa. Segala kotoran yang ada pada dirimu menjadi bersih oleh kekuatan mantraku. Semoga berhasil). Dilengkapi pula dengan sasantun lengkap, uang 2700, kain 1 gabung, guling bebangkit, pangulapan, pengambian, masorohan 1 buah, peras, penyeneng, tulung sesayut,
[13b] uang 2500. Inilah ajian pemunah penyakit tuju, sarananya adalah air di tempat mandi yang disucikan, diambil untuk meraup muka. Mantranya: "pakulun sira kaki bha�ara kal�, pakulun sir� paduk� sori, manu�an paduk� bha�are�wara, manu�a amalaku waras, yen ana tuju tluh kon�n mulih� ring wong pun mulih, mulih, mulih. O� indah ta kit� sarinangkah, ki pwa ngarya, O� �ri, hr�m, hruh, ih" (Wahai Bhatara Kala, dan Paduka Sori, hamba mohon bantuanmu untuk menyembuhkan penyakit yang diidap oleh pasienku. Semoga ia lekas sembuh oleh kekuatan mantraku). Laksanakan ajian itu dengan saksama. Mantra peruwatan: "O� sudh� sudh� parisudh� sudh� pap� sudh� mal�, nirmal� toya tirth� sukla utam�, suci sarir� muk�ah, lunga maring ndi sira, lunga mara ngasingan mala, sanghyang taya wise�a manglukat, maring buwana manu�� tan lukat, apan aku anglukat, papa kle�aning jadm� ma- (Ya Tuhan, semoga segala kekuatan untuk membuat datang padaku, berupa air suci untuk melebur kotoran tubuh. Wahai Sanghyang Taya Wisesa, bantulah hamba melakukan peruwatan terhadap segala…)
[14a] nu��, lukat murub bha�ara brahm� mangl�bur, sakwehing pap� patak�, papaning pap�, papaning angucap, hal� gl�h b�ngkak, edan, buyan sangar, tirtha putih mijil saking tanana, tig� lingg� muk�ah, yen ana banyu ragha manglukat, yen ana malaning rag� banyu panglukat, lukat ilaning kalaraning karogan, kahipen al� dening bayu �abda id�p, gangganing tirt� nikang pinuj�k�n tirth�, pur�� hning tan patal�t�h awak �arirane syanu, ke��p siddi mantranku, �a, toya saha ngajum s�kar" (…dosa manusia. Wahai Bhatara Brahma, bantulah hamba meruwat segala penderitaan dan segala penyakit, semoga segala penyakit dapat disembuhkan oleh kekuatan mantraku). Ada lagi mantra peruwatan, yaitu: "O� gangg� saking tanana, ml�tuk mu�car saking pr�tiwi, angl�buran� sarww� patak�, sarwwa kle��, wastu hilang, muk�ah, de bha�a- (Ya Dewa Sungai yang gaib, semoga ada air suci muncul dari tanah untuk meruwat segala noda dan dosa. Semoga dosa-dosa hilang…)
[14b] ra gangg�, mwah den bha�ari ganggi, smurup maring tanana, O� sidhi rastu, O�, Ang Ung, Mang ni sarwwa wighna, sarwwa kle��, sumurup maring sunya tay�, maring suk�ma tay� tka sih siddi rastu, O� �ri ya nam�, sudd�ma ya nama, supakaning ulun, anamah sudd� sarwa kle�anya, ya namah, sumurup maring tanana, ya namah sumurup kit� maring toya agung, tka ilang O� nirmal� ya namah". Sarananya adalah air tawar diwadahi tempayan, bunga 11 jenis, sesajennya terdiri atas daksina lengkap, uang 2500. Obat sakit kusta, apabila tumbuh di satu tempat, bersihkan dengan buah belimbing besi dan garam sampai bersih. Apabila telah keluar air, lalu disembur dengan buah pinang, bawang putih, dan jangu. Penyakit kusta itu akan sembuh. Mantranya: "O�
[15a] kusta tiih kusta p�h�t, kusta yuyu, kusta lumb�, sawar�aning kust�, wruh aku kamulan sangkannya, aja ta ngko amangan� maring kulit, ri daging ri g�tihe si anu, yan kita har�p amangan�, pucacikal, dharingo, jasun p�tak papanganant�, sakit ika war�nanmu, ri brahma ri wi��u ri i�wara, lunga kita maring sunya, r�p tangkon kung, siddi mandhi mantranku". Obat untuk minum, sarananya adalah kulit pohon belimbing besi, garam yodium, bawang bakar, adas, dilumatkan sampai lembut, diisi air kelapa kopior, lalu diminum. Mantranya: "O� brahm� wi��u i�war�, amarahak�n sakwehning ku���, waras, o� waras". Obat berbagai penyakit kusta yang tumbuh pada satu tempat, dua tempat, atau di tiga tempat. Caranya gosoklah terlebih dahulu dengan
[15b] daun alang-alang segar sampai keluar air, lalu diurap dengan serbuk kapur, diisi cuka, kemudian siapkan ramuan obat dari bawang putih tunggal 3 biji, jangu, cuka, dilumatkan sampai lembut, lalu dipakai mengurap kusta itu. Mantranya: "O� indah ta kita sanghyang ku��a, sakwehing ku��� il�, ku��� lumb�, ku��� yuyu, ku��� pahit, waras deni daringo, jasun, lawani wrak, waras, waras, waras". Obat minum, sarananya adalah kulit pohon pule, kulit pohon intaran, kulit pohon kanigara, kulit pohon cempaka, kulit pohon malela, diramu dengan kemenyan, lungid, majakane, isin rong wayah, ditumbuk sampai lembut, digoreng dengan wajan, setelah matang, dipakai obat gosok. Mantranya: "O� Sa Ba Ta A I, Na, Ma, �i, Wa, Ya, Ang, Ung, Mang. O� Sa Ba Ta A I, Na, Ma, �i, Wa, Ya,
[16a] Ang, Ung, Mang, O�, Bang, Yang". Obat sakit kusta, sarananya adalah kulit pohon pulet nara dicampur dengan kapur, dipakai menggosok kusta tersebut, setelah dibersihkan terlebih dahulu dengan buah belimbing besi dan garam, sampai keluar darah. Mantranya: "O� wighn� mastu munggwing sarir�, t�ka muk�ah, t�ka muk�ah, t�ka muk�ah, siddi ke��p mantranku". Obat sakit kusta, sarananya adalah daun sidawayah 21 lembar, daun ancak, daun kaliapuh, daun kedondong, daun basa-basa, masing-masing 21 lembar, buah pala, dilumatkan, lalu dipakai menggosok kusta itu setelah dibersihkan terlebih dahulu dengan alang-alang sampai keluar air. Mantranya: "O� awighnamastu munggwing awak �arirane si anu, sanghyang muk�� wi�e�� anambani, O�
[16b] siddi ke��p mantranku". Obat sakit ila bintang, sarananya adalah daun kabokpasang, daun jeruk rendetan, gamongan, kunir, arak prahu, diramu untuk bedak. Obat sakit ila, sarananya adalah akar bama bang, air beras, jeruk nipis, diramu untuk diminum. Obat sakit ila, sarananya adalah tawas, laos, jeruk nipis, dilumatkan, dicampur dengan arak untuk obat oles. Obat sakit ila berwarna putih, dinamakan sakit ila lungsir, sarananya adalah air jeruk nipis untuk dipakai menggosok. Obat sakit ila brahma, sarananya adalah belerang dan arak diramu untuk obat gosok. Obat sakit ila berwarna kuning, sarananya adalah hatal, caruban, dan arak diramu untuk obat gosok. Obat sakit ila pujut, kejang tangan dan kaki, sarananya adalah ligundi cemeng dan arak diramu untuk obat gosok. Obat sakit kusta babi,
[17a] kusta pari, sarananya adalah jelawe, kulabet, dilumatkan untuk bedak. Obat segala jenis sakit ila, sarananya adalah jeruk purut (buah dan daunnya), ketan merah, ketan hitam, arak, dilumatkan di atas tempat yang diberi gambaran Sanghyang Taya. Obat tetes hidung untuk semua jenis sakit ila, sarananya adalah bunga cengkeh, arak, majakane, majakeling, darah badak, klemba kasturi, belerang merah, air tawar, kapur barus, jeruk nipis, jeruk purut. Obat semua jenis penyakit ila, sarananya adalah sigugu cemeng, laos kapur, bama bang, cabe keriting, tawas, bawang putih, jangu, dan cuka tahun. Obat sakit ila, sarananya adalah jeruk limau 15 biji, serpihan besi, serpihan tembaga, bintang buah, bawang putih, jangu, dan cuka diramu untuk obat gosok. Obat sakit ila brahma, sarananya adalah akar kasimbukan, akar rumput blulang, akar terung kanji,
[17b] akar cabe, cabe keriting, sintok, masui, bunga cengkeh, buah pala, sidawayah, isin rong. Apabila sakit ila tampak berbintik-bintik tebal dan bertepi, itu dinamakan sakit ila gudug. Apabila sakit ila mengelupas, dan muncul berhimpitan, dinamakan sakit ila nanipi. Obat sakit ila gudug, sarananya adalah buah kepah dibakar, diambil abunya diramu dengan geluga, belerang merah, belerang kuning, belerang biru, diisi minyak kelapa kopior, diendapkan, dipakai obat gosok. Sarana bedaknya terdiri atas akar, kulit, dan daun pohon tingulun, daun kaliasem, kasturi, majakane, majakeling, tulang trenggiling, tulang kukang, mrada, daun katuk cina, jeruk purut,
[18a] termasuk daun dan akarnya, jeruk nipis, jahe pahit, isin rong lengkap, air brandi. Jika menghendaki ramuan tidak begitu keras, perlu dipanaskan sedikit. Obat sakit ila nanipi, sarana obatnya sama dengan di atas ditambah dengan buah peron. Untuk rokok, sarananya adalah candu, tembakau halus, geluga, biji terung bola yang sudah kering, kulit pohon asam, dibungkus dengan daun jagung. Obat sakit bisul berdarah, sarananya adalah akar bama bang, tawas, isin rong, cabe jawa, dicampur cuka.
[2a] yang besar uangnya 10.700. Upacaranya juga dilengkapi dengan periuk tanah yang baru 1 buah, dilingkari benang satu gulung dengan uang 225, dan tiga macam air, yaitu air palungan, air pande besi, dan air pancuran. Air itu diisi irisan daun kayu tulak, dedap, waribang, temen, kamurugan, dan tujuh jenis kembang. Upacara dilaksanakan di depan sanggar kamulan, dengan sesajen canang rebong 2 buah, masing-masing diisi uang 111 dan 66, disertai caru ayam merah diolah dalam bentuk sesajen bangun urip, diisi lawar merah-lawar putih, disuguhkan dalam lima porsi berbentuk sengkwi, serta dilengkapi dengan sesajen peras, tulung sesayut, pengambian, panyeneng, dan daksina selengkapnya. Setelah selesai memohon, air tersebut dipercikkan kepada pasien 9 kali. Setelah dipercikkan, sisanya dipakai memandikan pasien. Sesajen caru itu dipersembahkan untuk keselamatan pasien. Setelah selesai, caru itu ditaruh
[2b] di perempatan jalan untuk disuguhkan kepada Sang Kama Sunya, dengan mantra: " O� sang kam� kala sunya, iki ga�jaran sira, buktiakn�, mantuk ring unggwanta, poma, poma, poma" (Wahai Sang Kama Kala Sunya, ini ada makanan untukmu, makanlah dan kembalilah ke tempat asaslmu, jangan mengganggu). Uang persembahannya diserahkan kepada dukun. Ada lagi mantra penawar penyakit ila: "O� tulak sambo endah, gu�a-gu�a jawa endah mandi, gu�a sabrang, gu�a mlayu mu endah mandi, gu�a bun, gu�a lombok mu endah mandi, gu�a sasab, gu�a bali mu endah mandi, gu�a su�dha, gu�a pangaruh he mu endah mandi, gu�a papasangan, ac�p-ac�pan, mu endah mandhi, gu�a tatujon mu endah ma�dhi, t�ka punah ta ko dengku, ke��p siddhi mantranku, ma�dhi, ma�dhi, ma�dhi. O� i��p aku sanghyang brahm� tiga �akti, anganggo pangolih-olih (Ya Dewa penolak segala guna-guna sakti seperti guna-guna Jawa, guna-guna Sabrang, guna-guna Melayu, guna-guna Lombok, guna-guna Sasak, guna-guna Bali, guna-guna Sunda, termasuk segala jenis ilmu sihir, semoga punah oleh Mantraku. Aku adalah wujud Sanghyang Tiga Sakti, malaksanakan ilmu pengobatan.
[3a] angulihak�n sagu�a wise��, gring sasinggulan, gring ac�p-ac�pan, padha kapupug denta, tuju tatujon, tuju papasangan, padha katulak den aku, gring sasawangan, gring agung kakna tumpur, gring sas�b tat�mwan, padha mulih kita denku, apan aku pangawak bha�ara brahm� tig� wi�e��, angulihak�n pangawening wong, asing kriyopay�, tk� padh� mulih kiteng kayanganmu, mulih, mulih, mulih. O� O� sanghyang aji jagatnath�, amupugana sakwehing kal�, tk� pupug punah, spi sunya, sir�p-sir�p, sidhi ke��p mantranku. Malih sasapan carunya, ma, O� sang bhu�a hastra-hastra, sang bhu�a amangan mantra, aja sira amangan mantran ulun, sandi, iki (untuk menawar guna-guna sakti, penyakit yang disebabkan ilmu sihir seperti penyakit tuju papasangan, dan lain-lain. Semua punah olehku. Ya Dewa Sanghyang Aji Jagatnatha, bantulah hamba memusnahkan segala roh-roh jahat, semoga semua sirna oleh kekuatan mantraku. Wahai Sang Bhuta Hastra-Hastra, Sang Bhuta pemakan mantra, janganlahkau menyantap mantraku,
[3b] tad�ah saji nir�, ambuktya sira kabeh, tka lunga" ( makanlah sesajen yang aku persembahkan kepadamu ). Obat penyakit ila lungsir, yang warnanya putih, sarananya adalah kulit kayu pangi, kulit kayu bila, sinrong wayah, dilumatkan sampai lembut, diisi air cuka tahun, diramu untuk bedak. Obat penyakit ila lungsir, dengan gejala yakni apabila tampak melingkar-lingkar tebal dan berwarna putih, sarananya adalah jahe pahit, isin rong, bunga cengkeh, cabe jawa, terusi, warangan, belerang merah, belerang kuning, ditumbuk, dicampur dengan air jeruk limau, dipakai obat oles. Sarana obat tetes hidung terdiri atas belerang merah, belerang biru, belerang kuning, gadung cina, sarikuning, air jeruk nipis. Obat penyakit ila dengan gejala badan pasien bengkak dan kesemutan, dinamakan penyakit ila agung pepasangan, sarananya adalah kulit kayu leca, kulit kayu endep, laos kapur, maja-
[4a] kane, majakeling, dilumatkan dicampur dengan cuka tahun, dipakai bedak. Obat penyakit ila brahma dengan ciri berwarna merah, sarananya adalah kulit kayu sulatri, kulit kayu tingulun, kayu asem (akar, kulit, daun), isin rong lengkap, diulek untuk bedak. Obat penyakit ila, sarananya adalah daging buah pangi mentah, jahe pahit, bawang putih, sandawa, ditumbuk, diisi air jeruk nipis, diramu untuk obat oles. Obat penyakit ila kakarangan, sarananya adalah cipakan, belerang, warangan, sandawa, buah liligundi, diramu untuk obat oles. Obat penyakit ila, sarananya adalah kulit pohon mangga kuning, kulit kayu tigaron, laos, masui, bawang putih, jangu. Obat untuk penyakit ila buta, sarananya adalah kulit kayu wangkal, kulit kayu batu, serpihan besi, kulit udang laut (lobster),
[4b] bawang putih, jangu, dilumatkan untuk bedak. Obat penyakit ila, sarananya adalah tulang harimau, tulang menjangan, tulang kukang, tulang trenggiling, tulang ular gunung, cendana, digosok dicampur dengan air jeruk nipis, untuk obat tetes hidung. Obat penyakit ila yang ada di dalam, dengan gejala badan pasien sembab dan keluar darah dari hidung, penyakit itu dinamakan ila papasangan, sarana obatnya adalah buah purnajiwa, rendaman permata mutiara, dicampur dengan air arak, belerang, air cendana, air jeruk nipis, diramu untuk obat tetes hidung. Inilah mantra penawar untuk segala jenis penyakit ila: "ih bhu�a kal� yodha, sang bhu�a kala yo�i, �nduh ko dadi �tuh, sanghyang bayu m�ntas ring irung rumawak bim� �akti, angag�m gadh� lohith�, wada�dha ( Wahai Bhuta Kala Yodha dan Sang Bhuta Kala Yoni, luluhlah kau menjadi kering sebab Sanghyang Bayu mengalir di hidung berwujud Bhima Sakti, membawa senjata gada tajam untuk memukul)
[5a] amupuh tuju druwe kombal� wint�n, il� papasangan, gring agung kak�nan tumpur, sami kapupuh dengku, apan ku mawak bim� �akti, sanghyang bayu rumawak �ariranku, ke��p sidhi ma�dhi mantranku" ( segala penyakit yang diakibatkan oleh ilmu sihir, semuanya punah oleh kekuatan mantraku ). Adalagi mantra untuk bedak: "ih sang bhu�a kala sisik, sang bhu�a kala dangu, aja ko kita amangan ri kulit �aging �al�me syanu, apan sanghyang rekanat�, manga��g ring otot, anyapuh mala patakane pun anu, anulakan� tuju ma�dhi, upas ma�dhi, tk� tulak tk� l�bur, muk�ah ilang, waras, ke��p sidhi ma�dhi mantranku"( Wahai Sang Bhuta Kala Sisik dan Sang Bhuta Kala Dangu, janganlah kalian memakan kulit dan daging si pasien, sebab di dalam kulit dan otot itu ada Sanghyang Rekanata menyapu segala penyakit si pasien, semoga mantraku berhasil ). Obat penyakit ila, yang muncul di seluruh kulit, berwarna kemerahan, sarananya adalah jahe manis, sintok, bunga cengkeh, warangan, sandawa, ditumbuk dicampur dengan arak prahu,
[5b] dipakai obat oles. Ada lagi sarana lain yaitu kulit kayu pangi, kulit kayu bila, isin rong lengkap, ditumbuk dicampur dengan cuka tahun untuk bedak. Ada pula sarana lain yaitu kulit kayu meduri putih, kulit kayu bila, bangle, temutis, bawang putih, jangu, sandawa, dilumatkan untuk bedak. Atau sarana lain yaitu kulit kayu bohok, temuireng, bangle, warangan, dilumatkan untuk obat oles. Ada lagi sarana yang lain yaitu jahe pahit, warangan, arang, sandawa, ditumbuk untuk obat oles. Atau sarana lain terdiri atas kalembak, kasturi, belerang merah, temukus, digosok, dicampur dengan air jeruk nipis, diramu untuk obat tetes hidung. Mantranya: "O� sapa siku ko syok, aparan ring aku, lung� lara lah waras, sidhi �waha". Obat penyakit ila berwarna putih kekuningan, sarananya adalah kulit kayu tanjung, kulit kayu bila, kulit kayu kamoning, isin rong lengkap,
[6a] diulek, dicampur dengan air kapur. Mantranya: "O� ya ramant� saking tanana, muk�ah saking tanan�, tk� l�ja, tk� l�ha, tk� l�ja" ( Ya Tuhan, Bapa Ilahi dari ketiadaan, lenyap dari ketiadaan, semoga datang memberi bantuan ) . Ada lagi sarana yang lain yaitu kulit kayu asam, kulit kayu kusambi, temuireng, temukonci, diramu dengan bawang putih, jangu, diulek, dicampur air jeruk nipis untuk bedak. Ada pula sarana berupa kulit kayu kepah, kulit kayu nangka hijau, kulit pohon cermai, musi 1 jumput, bawang putih, dan jangu, diisi air jeruk limau untuk bedak. Atau sarana kulit kayu sulatri, kulit kayu jadma, sinrong gagambiran, ditumbuk, diisi air warangan, diramu untuk bedak. Ada pula sarana berupa kulit kayu base, kulit kayu pule, kulit kayu bangbang, jahe pahit, gadung cina, isin rong wayah, ditumbuk untuk bedak. Obat penyakit ila, sarananya adalah kulit kayu mangga gading, kulit kayu bangiang, umbi ilak, umbi teki laut,
[6b] isin rong lengkap, diisi air kapur untuk bedak. Jika ada darah keluar dari hidung pasien, sarana obatnya adalah buah paspasan, ginten cemeng, pulasari, ditumbuk, dicampur dengan air cendana, disaring untuk obat tetes hidung. Mantranya: "O� sang bhu�a hastra-hastra, amalaku pawtuning lara, sanghyang puratha anambanin, sidhi waras, sidhi, waras, sidhi waras"( Ya Tuhan, Wahai Sang Bhuta Hastra-Hastra bertugas melacak sumber penyakit dan Sanghyang Puratha memberi bantuan pengobatan, semoga pasien lekas sembuh ) . Obat tetes hidung untuk penderita penyakit ila, sarananya adalah belerang merah, belerang biru, belerang kuning, madu klupa, kemenyan, gadung cina, sarikuning, lungid, air jeruk nipis. Sarana obat penyakit ila, terdiri atas daun saksak, umbi teki laut, masui, bawang putih, jangu, dilumatkan untuk bedak. Atau sarana berupa kulit pohon nangka hijau, kulit pohon jeruk purut, kulit pohon bengkel, laos kapur, cendana, bawang putih, dan jangu, dilumatkan, diisi air sandawa,
[7a] untuk bedak. Ramuan minyak oles untuk penderita sakit ila, terdiri atas buah cempaka kuning, buah jeruk purut, buah basa-basa, pancalang 1 jumput, kulit pohon badung yang kering, kemenyan, belerang kuning, bawang putih, dan jangu, isin rong lengkap, seharga 1 kepeng, semua ramuan ditumbuk, diisi minyak kelapa hijau, lalu dipanaskan dengan wajan, setelah matang, dipakai obat oles setiap hari. Mantranya: "O� l�ngisku sanghyang tay�, lulutku sanghyang mahning, j�nar asak sidha rapuh, il� brahma, il� lungsir, ila ����k, il� tatujon, pupug punah, tk� punah, ke��p sidhi mandi mantranku, ke��p sidhi mandi mantranku, ke��p sidhi mandi mantranku" (Ya Tuhan, semoga Sanghyang Taya berada di minyak penawarku, dan Sanghyang Mahning berada di bedak penawarku, semoga segala penyakit lepra punah oleh kekuatan mantraku). Ada lagi sarana lain, yaitu buah kusambi, buah kambika, buah bila, buah kalundehan, belerang biru, belerang kuning, gadung cina, bunga cengkeh,
[7b] sampar wantu, isin rong lengkap, seharga 3 kepeng, ditumbuk, lalu digoreng dengan wajan. Pada saat menggoreng, diperlukan sesajen daksina, beras 1 kulak, uang 777, lengkap sesuai isi daksina, canang 2 buah, uang 66 kepeng, ditaruh di depan dapur. Mantranya: "O� brahm� parip�rn� jati ya namah swaha" (Ya Dewa Brahma, Yang Maha Sempurna, semoga hamba sukses melakukan pengobatan). Rapalkan mantra itu tiga kali. Lakukan pembuatan obat itu pada hari Sabtu Kliwon. Pada saat menggoreng ramuan obat itu dengan wajan di dapur, rapalkan mantra: "O� sang �atru rudra ya namah, ilang lwar sunya muk�ah, pupug upas, pupug tuju, pupug desti, pupug t�luh punah, ilang waras"(Ya Dewa Rudra, semoga segala jenis penyakit akibat ilmu sihir punah oleh kekuatan mantraku). Setelah ramuan obat itu matang, oleskan pada setiap hari Kliwon, juga dilakukan di depan sanggar kamulan. Bila ingin membuat minyak oles untuk penyakit ila, sarananya adalah kulit kayu
[8a] Base (piper betle linn), buah pangi mentah, buah bila, jeruk purut, limau, jeruk nipis, masing-masing 5 biji, temuireng, buah badung kering, laos kapur, isin rong wayah, seharga 3 kepeng, diramu dan ditumbuk sampai lembut, diisi arak dua botol, dan nira kelapa tua, lalu direbus sebagaimana proses membuat arak. Setelah ramuan matang, dimohonkan keselamatan di sanggar kamulan dengan sesajen beras 2 kulak, kelapa 2 butir, telor 2 butir, benang 2 gulungan, pisang mentah 2 sisir, uang 3663, lengkap sesuai perlengkapan upacara itu, disertai canang 3 buah, yaitu 1 canang berisi uang kepeng 33, 1 canang lagi berisi uang 25, dan 1 canang lagi berisi kain rantasan 1 gabung. Sesajen caru terdiri atas nasi merah 3 kepalan, lauk usus babi mentah, bawang merah, jahe, dialasi daun kumbang,
[8b] diwadahi sidi. Sesajen itu ditaruh di samping tempat membuat ramuan obat. Cara melaksanakannya adalah dengan memegang air untuk peruwatan, sambil memuja dengan merapalkan mantra: "O� sanghyang tri�akti amupug lara il�, il� abang, il� kuning, il� ir�ng, il� putih, il� ma�cawar��, kapupug de nira sanghyang tri�akti, pupug punah, pupug punah, pupug punah, mtu kita wetan kapupug, mtu kita kidul kapupug, mtu kita kulon kapupug, mtu kita lor kapupug, mtu kita madhya kapupug, tk� pupug punah, tk� �h�p jalan mul�. O� sidhi ma�dhi mantranku" (Ya Sanghyang Trisakti, hamba mohon bantuanmu untuk menawarkan segala jenis penyakit lepra, yaitu lepra merah, lepra kuning, lepra putih, lepra berwarna-warni, semua punah oleh kekuatan mantraku). Setelah selesai sembahyang, sesajen itu diantarkan tiga kali pada ramuan obat dengan menyebut Sang Bhuta Tiga. Pasien diperciki air suci tujuh kali, setelah itu, pasien dimandikan di halaman rumah. Sesajen caru dibuang di pertigaan jalan. Obat untuk penyakit ila, sarananya adalah
[9a] geluga, gerabah di kuburan, diberi tulisan suci Ongkara, disertai ramuan cengkeh, terusi, air jeruk nipis, untuk obat oles. Obat penyakit ila, sarananya adalah gamongan, kunir warangan, sandawa, warangan, kemenyan, ditumbuk diisi air jeruk nipis, untuk obat oles. Obat penyakit ila, sarananya adalah kulit kayu base, sintok, masui, sandawa, pandida bubuk, dilumatkan, diisi air jeruk limau, untuk obat oles. Obat penyakit ila, sarananya adalah akar, daun, kulit pohon kaliapuh, dan pohon kaliasem, temuireng, gamongan, isin rong wayah, ditumbuk, diisi cuka tahun, untuk bedak. Ada lagi obat sakit ila, yaitu biji buah utu, biji peron kering, buah basa-basa, isin rong wayah, ditumbuk, diramu dengan arak, berem, untuk bedak
[9b] Obat sakit ila, sarananya adalah daun merica, akar pohon awar-awar, akan pohon badung, isin rong wayah, ditumbuk untuk bedak. Obat sakit ila berwarna kemerahan, sarananya adalah kulit kayu base, temugiri, temukonci, bawang putih, dan jangu ditumbuk, diisi cuka tahun untuk bedak. Obat sakit ila, sarananya adalah daun kambo-kambo, daun jeruk rendetan, daun piduh, sulur kantawali, bangle, bawang putih, dan jangu, diramu dengan kapur, ditumbuk, diisi arak, untuk bedak. Obat sakit ila, sarananya adalah sintok, kulit buah badung yang kering, terusi, warangan, gadung cina, bawang putih, dan jangu, ditumbuk diisi air jeruk nipis, untuk obat oles. Obat sakit ila, sarananya adalah kulit kayu kaliasem, kulit kayu pakel, kulit kayu tingulun, bara api, sandawa, bunga cengkeh, bawang putih, jangu,
[10a] ditumbuk, diisi air jeruk limau, untuk obat oles. Obat sakit ila brahma, sarananya adalah bama bang, terusi, warangan, dilumatkan, diisi arak prahu, untuk obat oles. Obat sakit ila, sarananya adalah daun pancar putih, kulit udang laut, kulit kepiting bintang, jahe pahit, sandawa, bawang putih, dan jangu, diulek, diisi air jeruk nipis, jeruk purut, untuk obat oles. Mantra: "O� il� ta lut maha taya, r�p ta ngko dengku, sidhi mandhi mantranku, waras, waras.waras"(Ya Tuhan, semoga penyakit lepra kronis si pasien dapat disembuhkan oleh kekuatan mantraku). Obat sakit ila, sarananya adalah daun sulasih merik, myana cemeng, pulasari, belerang merah, belerang biru, gadung cina, sarikuning, lungid, dicampur dengan air jeruk nipis, dipakai obat tetes hidung. Obat sakit ila, sarananya adalah labu besar, laos kapur, temutis, temukonci, temugiri, temupoh, temuireng, temulawak, diparut,
[10b] lalu masukkan ke dalam labu, dikukus hingga matang. Setelah matang, diperas, lalu dicampur dengan belerang merah, sarikuning, lungid, kemenyan, air jeruk nipis, untuk obat tetes hidung. Obat sakit ila, sarananya adalah buah paspasan, kemenyan, belerang biru, buah pala, pulasari, sintok, air cendana, digosok, dicampur dengan jeruk limau, untuk obat tetes hidung. Obat sakit ila, sarananya adalah pohon katang-katang putih, gegambiran anom, kemenyan, sarilungid, ditumbuk, diisi air jeruk nipis, untuk obat tetes hidung. Obat sakit ila, sarananya adalah galuga, madu klupa, air arak, belerang, majakane, majakeling, tanjung raab, sari sapodi, jelawe, diramu dengan cuka tahun, untuk obat tetes hidung. Obat sakit ila, sarananya adalah kulit kayu kamangi, sintok, belerang kuning, jahe pahit,
[11a] ditumbuk, diisi air jeruk nipis, untuk obat oles. Obat sakit ila, sarananya adalah serpihan besi, terusi, warangan, air jeruk limau, untuk obat oles. Obat sakit ila, sarananya adalah cabe jawa dibakar, garam, sandawa, warangan, air liur merah (bekas mengunyah sirih), untuk obat oles. Adapun cara membuat ramuan minyak untuk sakit ila, sarananya adalah daging trenggiling, ikan pari, daging penyu, digoreng dengan minyak kelapa hijau, diramu dengan terusi, warangan, isin rong lengkap, dilakukan di depan sanggar kamulan. Sesajennya terdiri atas beras 1 kulak, uang 700, benang 1 gulungan, canang 3 buah, masing-masing canang diisi uang 11 kepeng. Mantranya: "O� hyang hyang ireku, anambanan� lara roga, upas catur war��, pupug ta ngko de- (Wahai para Dewa, bantulah aku mengobati segala jenis penyakit, semoga penyakit musnah olehku…)
[11b] ngku, apan aku rumawak sanghyang jati, rupa tan pawar��, pupug punah, pupug punah, pupug punah" (sebab aku adalah wujud kekuatan Sanghyang Jatirupa Tan Pawarsa, semoga punah segala penyakit). Obat sakit ila, sarananya adalah minyak ular gunung, minyak itik putih jempong, minyak kelapa hijau, jeruk purut, jeruk nipis, jeruk limau, diparut, diramu dengan isin rong lengkap, kemiri 5 biji, digoreng dalam wajan, di hadapan sanggar kamulan. Caranya sama seperti di atas, hasilnya untuk obat oles setiap hari. Ada lagi sarana lain, yaitu minyak kelapa hijau, buah peron, daging buah bila, kulit tuba batang, belerang kuning, gadung cina, isin rong wayah, digoreng dengan wajan, setelah matang dipakai obat gosok. Inilah dinamakan ajian ampuh Puja Dewa Wisnu. Mantranya: "O� wi��u thwe, wi��u mantr�m t�m, nama �wah�, O� �iw� de- (Wahai Dewa Wisnu, penguasa mantra Wisnu, semoga hamba sukses, Wahai Dewa Siwa…)
[12a] w�m, �iwa mantr�m, side w�wyam, �iw�dnyan�m, �iwanni side wah�m, �iwa �akti wisnu dew�m, nama �wah�. O� wi��u radetra det, citre-citre mahe�wara, nama �wah�, sanghyang par��iw�, mungguh ring papusuh" (…penguasa mantra Siwa, semoga Dewa memberikan kekuatan kepadaku, Wahai Dewa Wisnu dan Dewa Rudra, serta Dewa Maheswara dan Sanghyang Paramasiwa, semoga berkenan bersemayam di jantung si pasien). Dibedakkan di mulut pasien, bayangkan si pasien. Mantra: "O� ka�mung parama�iw� ya namah. sanghyang sada�iw� mungguh ring hati, tungtunging tutu, i��p mijil amargaheng gra�a". Semayamkan (dewa) pada pasien, mantra: "O� ka�mu sadha�iwa ya namah. Hyang �iwa munggwing pus�r, l�tsanya ri ulah mijil, amargga netra, i��p aku sapinayos, O� kasmung �iwa ya namah". Itulah dewa yang dipuja di dalam diri. Setelah selesai memuja dewa, janganlah lalai. Inilah
[12b] yang dinamakan ajian Wisnu Dewa, sarananya adalah air tawar diwadahi sibuh cemeng, diisi bunga meduri 3 helai, dilengkapi sesajen terdiri atas beras 2 kulak, uang 7700, bijaratus, daksina lengkap, jangan mengurangi perlengkapan sesajen daksina itu. Inilah upacara peruwatan di kahyangan, sarananya adalah periuk baru, air tawar, bunga 11 helai. Mantranya: "pakulun sira kabuyutan, sad kahyangan, dewa dng�n aran sir�, sira kabuyutan ring dew�, pinaka pus�ring de��, dew� dng�n aran sir�, sira mungguh ring alas, buta yak�a-yak�i, aran sir�, sir� mungguh ring cungkub, buta kalika-kaliku aran sir�, sira umungguh ring paswikan, ring patilahan, dng�n kapiragan aran sira, wruh aku ring katatwan sira nguni, yan sir� atm� hnu kasasar, tan pamanggih �wargan, mangkenak tawurak�n ring wadon ka- (Wahai Roh Leluhur, jika kau berada di sad kahyangan, kau bernama Dewa Dengan. Kau adalah leluhur para Dewa, sebagai pusat Dewa. Jika kau berada di hutan, kau bernama Buta Yaksa-Yaksi. Jika kau berada di Pura Dalem Cungkub, kau bergelar Buta Kalika-Kaliku. Jika kau berada di tempat tidur, kau bergelar Dengen Kapiragan. Aku tahu asal-usulmu bahwa kau berasal dari roh kesasar, roh yang tidak mendapat sorga. Sekarang janganlah kau…)
[13a] la nira kabeh, aja sir� kalitan, sira kabeh anaddah, d� kalukat sakwehing mal� patakant�, d� katudw�kn� ikang swarg�n, tan pam�ntasa sira mari kawah papa narak�, mulih sira maring sanghyang tripuru��, hyang brahm� wi��u i�war�, rakant� mulih kita maring panglahan, atm�nt� mulih kit� sanghyang wi�e��, mur ya ni bayu �abda i��p, ni tutur hning manon waluya jatti, tan patalutuhan, ahning an�mu apadang, mulih maring sang kaparisuwun, sun lapa siwintya, ni siddi rastu, siddi rastu, siddi rastu"(…mengganggu. Makanlah sesajen yang tersedia untukmu. Semoga segala dosa dan noda pada dirimu teruwat, dan kau dapat kembali ke sorga, kembali kepada Sanghyang Wisesa. Segala kotoran yang ada pada dirimu menjadi bersih oleh kekuatan mantraku. Semoga berhasil). Dilengkapi pula dengan sasantun lengkap, uang 2700, kain 1 gabung, guling bebangkit, pangulapan, pengambian, masorohan 1 buah, peras, penyeneng, tulung sesayut,
[13b] uang 2500. Inilah ajian pemunah penyakit tuju, sarananya adalah air di tempat mandi yang disucikan, diambil untuk meraup muka. Mantranya: "pakulun sira kaki bha�ara kal�, pakulun sir� paduk� sori, manu�an paduk� bha�are�wara, manu�a amalaku waras, yen ana tuju tluh kon�n mulih� ring wong pun mulih, mulih, mulih. O� indah ta kit� sarinangkah, ki pwa ngarya, O� �ri, hr�m, hruh, ih" (Wahai Bhatara Kala, dan Paduka Sori, hamba mohon bantuanmu untuk menyembuhkan penyakit yang diidap oleh pasienku. Semoga ia lekas sembuh oleh kekuatan mantraku). Laksanakan ajian itu dengan saksama. Mantra peruwatan: "O� sudh� sudh� parisudh� sudh� pap� sudh� mal�, nirmal� toya tirth� sukla utam�, suci sarir� muk�ah, lunga maring ndi sira, lunga mara ngasingan mala, sanghyang taya wise�a manglukat, maring buwana manu�� tan lukat, apan aku anglukat, papa kle�aning jadm� ma- (Ya Tuhan, semoga segala kekuatan untuk membuat datang padaku, berupa air suci untuk melebur kotoran tubuh. Wahai Sanghyang Taya Wisesa, bantulah hamba melakukan peruwatan terhadap segala…)
[14a] nu��, lukat murub bha�ara brahm� mangl�bur, sakwehing pap� patak�, papaning pap�, papaning angucap, hal� gl�h b�ngkak, edan, buyan sangar, tirtha putih mijil saking tanana, tig� lingg� muk�ah, yen ana banyu ragha manglukat, yen ana malaning rag� banyu panglukat, lukat ilaning kalaraning karogan, kahipen al� dening bayu �abda id�p, gangganing tirt� nikang pinuj�k�n tirth�, pur�� hning tan patal�t�h awak �arirane syanu, ke��p siddi mantranku, �a, toya saha ngajum s�kar" (…dosa manusia. Wahai Bhatara Brahma, bantulah hamba meruwat segala penderitaan dan segala penyakit, semoga segala penyakit dapat disembuhkan oleh kekuatan mantraku). Ada lagi mantra peruwatan, yaitu: "O� gangg� saking tanana, ml�tuk mu�car saking pr�tiwi, angl�buran� sarww� patak�, sarwwa kle��, wastu hilang, muk�ah, de bha�a- (Ya Dewa Sungai yang gaib, semoga ada air suci muncul dari tanah untuk meruwat segala noda dan dosa. Semoga dosa-dosa hilang…)
[14b] ra gangg�, mwah den bha�ari ganggi, smurup maring tanana, O� sidhi rastu, O�, Ang Ung, Mang ni sarwwa wighna, sarwwa kle��, sumurup maring sunya tay�, maring suk�ma tay� tka sih siddi rastu, O� �ri ya nam�, sudd�ma ya nama, supakaning ulun, anamah sudd� sarwa kle�anya, ya namah, sumurup maring tanana, ya namah sumurup kit� maring toya agung, tka ilang O� nirmal� ya namah". Sarananya adalah air tawar diwadahi tempayan, bunga 11 jenis, sesajennya terdiri atas daksina lengkap, uang 2500. Obat sakit kusta, apabila tumbuh di satu tempat, bersihkan dengan buah belimbing besi dan garam sampai bersih. Apabila telah keluar air, lalu disembur dengan buah pinang, bawang putih, dan jangu. Penyakit kusta itu akan sembuh. Mantranya: "O�
[15a] kusta tiih kusta p�h�t, kusta yuyu, kusta lumb�, sawar�aning kust�, wruh aku kamulan sangkannya, aja ta ngko amangan� maring kulit, ri daging ri g�tihe si anu, yan kita har�p amangan�, pucacikal, dharingo, jasun p�tak papanganant�, sakit ika war�nanmu, ri brahma ri wi��u ri i�wara, lunga kita maring sunya, r�p tangkon kung, siddi mandhi mantranku". Obat untuk minum, sarananya adalah kulit pohon belimbing besi, garam yodium, bawang bakar, adas, dilumatkan sampai lembut, diisi air kelapa kopior, lalu diminum. Mantranya: "O� brahm� wi��u i�war�, amarahak�n sakwehning ku���, waras, o� waras". Obat berbagai penyakit kusta yang tumbuh pada satu tempat, dua tempat, atau di tiga tempat. Caranya gosoklah terlebih dahulu dengan
[15b] daun alang-alang segar sampai keluar air, lalu diurap dengan serbuk kapur, diisi cuka, kemudian siapkan ramuan obat dari bawang putih tunggal 3 biji, jangu, cuka, dilumatkan sampai lembut, lalu dipakai mengurap kusta itu. Mantranya: "O� indah ta kita sanghyang ku��a, sakwehing ku��� il�, ku��� lumb�, ku��� yuyu, ku��� pahit, waras deni daringo, jasun, lawani wrak, waras, waras, waras". Obat minum, sarananya adalah kulit pohon pule, kulit pohon intaran, kulit pohon kanigara, kulit pohon cempaka, kulit pohon malela, diramu dengan kemenyan, lungid, majakane, isin rong wayah, ditumbuk sampai lembut, digoreng dengan wajan, setelah matang, dipakai obat gosok. Mantranya: "O� Sa Ba Ta A I, Na, Ma, �i, Wa, Ya, Ang, Ung, Mang. O� Sa Ba Ta A I, Na, Ma, �i, Wa, Ya,
[16a] Ang, Ung, Mang, O�, Bang, Yang". Obat sakit kusta, sarananya adalah kulit pohon pulet nara dicampur dengan kapur, dipakai menggosok kusta tersebut, setelah dibersihkan terlebih dahulu dengan buah belimbing besi dan garam, sampai keluar darah. Mantranya: "O� wighn� mastu munggwing sarir�, t�ka muk�ah, t�ka muk�ah, t�ka muk�ah, siddi ke��p mantranku". Obat sakit kusta, sarananya adalah daun sidawayah 21 lembar, daun ancak, daun kaliapuh, daun kedondong, daun basa-basa, masing-masing 21 lembar, buah pala, dilumatkan, lalu dipakai menggosok kusta itu setelah dibersihkan terlebih dahulu dengan alang-alang sampai keluar air. Mantranya: "O� awighnamastu munggwing awak �arirane si anu, sanghyang muk�� wi�e�� anambani, O�
[16b] siddi ke��p mantranku". Obat sakit ila bintang, sarananya adalah daun kabokpasang, daun jeruk rendetan, gamongan, kunir, arak prahu, diramu untuk bedak. Obat sakit ila, sarananya adalah akar bama bang, air beras, jeruk nipis, diramu untuk diminum. Obat sakit ila, sarananya adalah tawas, laos, jeruk nipis, dilumatkan, dicampur dengan arak untuk obat oles. Obat sakit ila berwarna putih, dinamakan sakit ila lungsir, sarananya adalah air jeruk nipis untuk dipakai menggosok. Obat sakit ila brahma, sarananya adalah belerang dan arak diramu untuk obat gosok. Obat sakit ila berwarna kuning, sarananya adalah hatal, caruban, dan arak diramu untuk obat gosok. Obat sakit ila pujut, kejang tangan dan kaki, sarananya adalah ligundi cemeng dan arak diramu untuk obat gosok. Obat sakit kusta babi,
[17a] kusta pari, sarananya adalah jelawe, kulabet, dilumatkan untuk bedak. Obat segala jenis sakit ila, sarananya adalah jeruk purut (buah dan daunnya), ketan merah, ketan hitam, arak, dilumatkan di atas tempat yang diberi gambaran Sanghyang Taya. Obat tetes hidung untuk semua jenis sakit ila, sarananya adalah bunga cengkeh, arak, majakane, majakeling, darah badak, klemba kasturi, belerang merah, air tawar, kapur barus, jeruk nipis, jeruk purut. Obat semua jenis penyakit ila, sarananya adalah sigugu cemeng, laos kapur, bama bang, cabe keriting, tawas, bawang putih, jangu, dan cuka tahun. Obat sakit ila, sarananya adalah jeruk limau 15 biji, serpihan besi, serpihan tembaga, bintang buah, bawang putih, jangu, dan cuka diramu untuk obat gosok. Obat sakit ila brahma, sarananya adalah akar kasimbukan, akar rumput blulang, akar terung kanji,
[17b] akar cabe, cabe keriting, sintok, masui, bunga cengkeh, buah pala, sidawayah, isin rong. Apabila sakit ila tampak berbintik-bintik tebal dan bertepi, itu dinamakan sakit ila gudug. Apabila sakit ila mengelupas, dan muncul berhimpitan, dinamakan sakit ila nanipi. Obat sakit ila gudug, sarananya adalah buah kepah dibakar, diambil abunya diramu dengan geluga, belerang merah, belerang kuning, belerang biru, diisi minyak kelapa kopior, diendapkan, dipakai obat gosok. Sarana bedaknya terdiri atas akar, kulit, dan daun pohon tingulun, daun kaliasem, kasturi, majakane, majakeling, tulang trenggiling, tulang kukang, mrada, daun katuk cina, jeruk purut,
[18a] termasuk daun dan akarnya, jeruk nipis, jahe pahit, isin rong lengkap, air brandi. Jika menghendaki ramuan tidak begitu keras, perlu dipanaskan sedikit. Obat sakit ila nanipi, sarana obatnya sama dengan di atas ditambah dengan buah peron. Untuk rokok, sarananya adalah candu, tembakau halus, geluga, biji terung bola yang sudah kering, kulit pohon asam, dibungkus dengan daun jagung. Obat sakit bisul berdarah, sarananya adalah akar bama bang, tawas, isin rong, cabe jawa, dicampur cuka.
0 komentar:
Posting Komentar